Direktur Eksekutif Jenggala Center Syamsuddin Radjab mengapresiasi lapisan kabinet Indonesia Maju yang disusun Presiden Jokowi. Ia berkata, menteri memanglah tidak dibenarkan mempunyai visi misi sendiri dalam melaksanakan tugasnya sebab tugasnya menolong kepala negeri. Ia berkata, departemen serta lembaga negeri yang dipandu menteri wajib dimaknai bagaikan kewenangan, tugas serta tanggung jawab presiden.
Perihal itu, lanjutnya, dimandatkan kepada menteri cocok dengan tugas pembidangannya sebagaimana syarat UU Nomor. 39 tahun 2008 tentang Departemen Negeri." Seperti itu sebabnya, bila seseorang menteri dinilai kandas menggapai sasaran yang didetetapkan, pemberi mandat bisa menarik kembali ataupun dicopot serta dimandatkan kembali kepada orang- orang yang dipercaya buat melakukan tugas itu," Syamsuddin Radjab dalam penjelasan formal di Jakarta, Sabtu( 26/ 10).
Baginya, tidak heran jika Presiden Jokowi di dini pelantikan menteri menekankan supaya para menteri yang dinaikan bisa bekerja keras serta kerja sukses guna pencapaian sasaran dari perencanaan yang jadi visi misi presiden. Ia berkata, seluruh departemen tinggal menerjemahkan visi misi cocok dengan departemennya tiap- tiap." Seperti itu musabab menteri/ kepala tubuh/ lembaga tidak boleh mempunyai visi misi sendiri," kata ia lagi.
Syamsuddin berkata, bila diamati pidato pelantikan presiden serta wakil presiden, Ahad( 20/ 10) kemudian secara tegas menggariskan 5 misi pokok. Sepanjang 5 tahun ke depan, visi misi hendak fokus pada pembangunan sumber energi manusia( SDM), keberlanjutan pembangunan infrastruktur, penyelarasan peraturan perundang- undangan, penyederhanaan birokrasi serta penyusunan esolonisasi dan transformasi ekonomi buat mewujudkan keadilan sosial.
" Kelima sasaran capaian periodik di atas wajib diimplementasikan para menteri di bidangnya tiap- tiap. Bila kandas Indonesian Missions , Jokowi telah berikan ultimatum hendak dicopot," katanya.
Semacam dikenal, Presiden Jowi kembali menegaskan kalau menteri tidak boleh mempunyai visi serta misi sendiri dalam melaksanakan tugasnya. Seluruhnya wajib bekerja dengan mengacu kepada visi misi kepunyaan presiden serta wakil presiden.
Perihal itu ia ungkapkan dikala membuka Persidangan Paripurna perdana Kabinet Indonesia Maju di Istana Merdeka Jakarta, Kamis( 24/ 10). Ia berkata kalau terdapat sebagian menteri yang kandas mengerti terpaut visi serta misi 5 tahun kemudian.
Pada dini sambutannya, Jokowi mengantarkan sebagian perihal yang wajib dikenal para menteri serta pejabat setingkat menteri menimpa kerja besar yang hendak dicoba dalam 5 tahun ke depan. Jokowi kembali menegaskan tidak terdapat visi misi menteri." Yang terdapat merupakan visi misi presiden serta wakil presiden, tolong dicatat. Sebab dalam 5 tahun kemudian terdapat satu 2 3 menteri yang masih belum mengerti," katanya.
Komentar
Posting Komentar