Langsung ke konten utama

Tips Jitu Umroh Saat Musim Dingin


Tepat jam 4 sore kamipun mendarat mulus di King Abdul Aziz Airport, Jeddah.
Ada 2 jam perbedaan kala dengan Kolombo.

Nice Landing, Captain!

Sssst... yang baru berkunjung boleh baca kisah sebelumnya di sini ya. *tuing-tuing
Sambil menanti bis, saatnya... tarrraaa narsis dengan latar belakang pesawat As Saudiyah!

Tak lama, sebagian buah bis penjemput tiba, membawa kita ke terminal kedatangan.

Di sini petugas langsung mengarahkan kita kebagian imigrasi dan ulang kita terpisah antara pria dan wanita. Musim umroh travel wisata halal tak mengenal sepi. Terbukti di counter imigrasi, antrian panjang sejauh mata memandang. Kesabaran ulang diuji.

Guess what!

Mereka, iya para pegawai imigrasi itu, lagi-lagi berbahasa Indonesia. Kata-kata seperti, ayo ibu, cepat ibu, lurus, sering diucapkan.

Namun sayang sekali mereka pelit senyum.

Apakah gara-gara mereka seluruh lelaki?

Apakah mereka lupa senyum itu adalah ibadah

Entahlah,, hingga kini itu masih misteri.

Usai mendapat stempel kedatangan, kita para wanita terlebih dahulu usai, langsung berkumpul di satu titik. Sambil menunggu, aku lepaskan pandangan ke seluruh terminal. Kembali Bahasa Indonesia tersedia di beraneka papan Info berdampingan dengan Bahasa Inggris dan Arab. Rasa haru itu ulang berlabuh.

Hampir satu jam, selanjutnya jamaah pria bergabung.

“Lumayan ribet, kak pengecekan cowok, sepatu termasuk kudu di buka!” Adikku membiarkan uneg-uneg
“Sabar, ya sayang” aku mendukung menenangkan.

Bis meninggalkan Jeddah, kala kumandang azan Magrib bergema.

“Ibu-ibu, bapak-bapak, kita akan melacak masjid, dan silahkan sholatnya di jamak ya!”, demikianlah Pak Ustad mengimbuhkan arahan.

Mesjid ini terletak di tengah kota, sepertinya diperuntukkan untuk karyawan. Jauh dari kesan megah. Seperti mushollah jikalau di Indonesia.

Oh iya satu yang aku menyimak desain toiletnya umumnya untuk posisi jongkok dan tidak cukup bersih. Sayang sekali!

Begitu masuk bis, kita ulang tertidur. Agaknya diserang jetlag gara-gara beda kala yang nyaris 4 jam dengan WIB. Perutpun udah lapar. Hehehe...

Tak berapa lama bis berhenti dan kita dipersilahkan nampak nikmati makanan dengan tempat ala kadarnya.
“Brrrr,,, dinginnya hingga ke tulang!” Jaket aku rapatkan, tetapi tubuh masih bergetar.

Tempat makan kita adalah tepatnya sebuah tempat parkir tempat tinggal makan.

Menu ayam bakar kotak tak sanggup menahan rasa dingin. Mungkin termasuk pengaruh terlambat makan, Selera ikut menguap ke udara. Sebagian nasi dan ayampun bersisa.

Sepanjang perjalanan aku berusaha tidur, tetapi godaan untuk menerobos kegelapan malam melalui jendela bis lebih dominan. Tapi agaknya fisik udah tak tahan, selanjutnya aku tertidur di tengah perjalanan.

Pengumuman dari Pak Ustad membangunkan para jamaah yang tertidur kelelahan.

Bah sesaat ulang bis memasuki Madinah.

Kanan-kiri pemandangan terang benderang oleh sinar lampu jalan. Kecepatan bis termasuk udah merasa berkurang.

Toko-toko merasa kelihatan, kesibukan warga langsung terekam.

Akhirnya kita tiba di Madinah, percis jam 2 dinihari.

Dengan tubuh super letih kita masuk hotel. Satu kamar untuk 7 orang dengan 1 kamar mandi.

Usai membersihkan diri kita lanjut tidur kembali.

*****

Ternyata hotel kita sangat dekat dengan Nabawi, bahkan suara azan terdengar dari balik jendela kamar. Tak sabar rasanya menghendaki sholat Subuh perdana di Nabawi. Hampir seluruh jamaah bangun dan sholat di Nabawi.

Agar kebagian tempat sholat di dalam Nabawi, sekurang-kurangnya kita berangkat 1-2 jam sebelum kala sholat di mulai, gara-gara jumlah jamaah umroh wisata halal yang sedemikian banyak.

Bulan Januari, Madinah tengah musin dingin. Pakai jaket/sweater kudu sekali. Oleskan lotion di sekujur tubuh, termasuk bibir untuk hindari kekeringan. Beberapa jamaah yang mengabaikan,/ tidak cukup disiplin mengalami ruam-ruam kulit di kurang lebih paha, punggung dan paling kronis bibir pecah-pecah dan terkelupas.

Alhamdullillah, aku, mama dan adik termasuk gemar laksanakan ritual lotion, kulit tetap mulus so jadinya menghemat fulus. Hehehe...

Sedangkan untuk menyiasati rasa haus tetapi terhindar dari beser (rutin BAK), menyediakan tetap botol minuman dan minumlah dalam jumlah sedikit tetapi sering.

Ternyata musin dingin di Madinah, tidak berbeda jauh kala musim penghujan di Indonesia. Hawa dinginnya tidak hingga buat bodi menggigil. Namun tetap saja unik. Karena meski namanya musim dingin, matahari tetap bersinar cerah dan garang euui, tetapi ya itu tadi, hawanya dingin.

Unik kan kakaaa...

Dalam bayanganku sebelumnya pasti layaknya ala Indonesia. Mendung dan suram!

Suasana udah ramai kala kita tiba di halaman masjid. Untung masih kebagian tempat di dalam Nabawi.

Azan Subuh di Nabawi dua kali. Satu untuk membangunkan, interval kala kurang lebih 40 menit dan azan kembali. Jarak azan kedua dengan kala sholat Subuh termasuk cukup lama, 20 menit kira-kira. Mungkin untuk mengimbuhkan cukup kala pada jamaah menunaikan sholat sunnah fajar.

Suara Imam mesjid mengalun merdu melantunkan ayat-ayat suci Alquran tingkatkan syahdu kalbu. Saat sujud subuh keharuan ulang menyelimuti, doa syukur konsisten menerus terucap di hati. Semoga Ilahi Robbi terima segala amalan kami. Aamiin.

Usai sholat Subuh, kita termasuk sholat jenazah. Belakangan aku ketahui bahwa tiap-tiap selesai menunaikan sholat lima kala pasti tetap diikuti sholat jenazah, baik di Madinah maupun di Mekkah.

Oh iya, di tempat-tempat tertentu tak jauh dari shaf sholat tersedia tong air zam-zam gratis buat jamaah. Terdiri dari dua jenis, yang dingin dan yang normal. Aku dan Mama minum sembari memanjatkan doa bersama-sama.

“Ya Allah, aku mohon pada-Mu pengetahuan pengetahuan yang bermanfaat, rezeki yang luas dan kesembuhan dari segala penyakit dan kepedihan, dengan rahmat-Mu ya Allah Tuhan Yang Maha Pengasih  dari segenap Yang Pengasih!” Aamiin.

Usai Subuh kita ulang ke hotel untuk sarapan, gara-gara jam makan yang terbatas.

Tapi masih sempat foto-foto lho.

Buat dokumentasi, contohnya ya buat di posting di blog ini.

Biar greget! Hihihi...







Yang pasti keadaan pagi, siang dan malam di Nabawi, nyaris tak dikenali. Setiap detik berbalut nuansa religi. Sesak dengan umat yang menghendaki share kedamaian Nabawi.

Aura ibadah kental terasa. Jamaah hilir mudik dari beraneka negara. Aneka warna kulit dan postur melebur dalam dekapan Nabawi, mesjid sekaligus kediaman Nabi Muhammad SAW.

Silatuhrahmi universal melahirkan ketenangan dan kenyamanan, susah dilukiskan.

Kini aku menyadari mengapa orang-orang tetap rindu Nabawi, menghendaki ulang ulang dan lagi.

Berikut tips jitu umroh kala musim dingin:
Pilih agen travel yang kredibel dan punyai pengalaman yang udah terbukti
Untuk menghemat cost pilih paket reguler yang langsung ke Madinah atau Mekkah, agar tidak terbujuk membeli dan kesibukan lain yang menyita tenaga, gara-gara umroh adalah nyaris 100% ibadah fisik apabila kesibukan berjalan kaki ke mesjid, thawaf, sai dan ziarah ke sebagian tempat bersejarah dan juga menyesuaikan dengan cuaca dan iklim di sana
Siapkan seluruh administrasi dokumen layaknya paspor, tepat foto tertentu umroh dengan 80% porsi wajah dengan tampak dekat dan menyadari dan juga kartu vaksin maningitis.
Jika jarang berolahraga, mulailah nyicil jogging dan lari tiap-tiap pagi, sekurang-kurangnya satu bulan sebelum berangkat
Membaca buku saran umroh dan berselancar di dunia maya. Ada banyak artikel di sana bahkan lengkap dengan videonya.
Siapkan isi koper sekurang-kurangnya 3 hari sebelumnya untuk keperluan 9 hari (umroh reguler) dengan bijak, gara-gara proporsi bagasi hanya 1 per jamaah dengan berat 25 kg. Pilih tipe pakaian yang mudah layaknya katun, agar cepat kering kala habis dicuci dan langsung digantung, dan juga pakaian hangat/sweater bagi yang tak tahan cuaca musim dingin.
Pilih pakaian yang sanggup di mix plus match agar tidak berlebihan bagasi
Bawa obat-obatan teristimewa termasuk sunscreen lotion dan kudu dipakai ya jikalau tak menghendaki kulit pecah-pecah layaknya zombie.
Selain koper besar, siapkan 1 ulang tas tenteng dengan isi pakaian untuk 1-2 hari lengkap dengan peralatan mandi dan perawatan wajah untuk jaga-jaga apabila koper kita hilang atau menyusul tiba. Hal ini sanggup berjalan jikalau kita berangkat dalam jumlah rombongan yang besar.
Kalau ini tips pribadi, bawa gantungan pakaian dan detergen secukupnya biar sanggup nyuci gara-gara ssst... laundry mahal bow.. hahaha...
Bawa botol minum ya, buat bawa air zam-zam sepulang dari mesjid
Kaca mata hitam termasuk kudu manfaat mengurangi pengaruh silau sang mentari
Lakukan penukaran uang di tanah suci gara-gara lebih murah
Reportase sesi ini diakhiri, ntar kepanjangan sanggup buat sakit gigi.

Yang masih penasaran, boleh deh lanjut ikuti seputaran kesibukan di Nabawi layaknya mendatangi kebun kurma dan kota seribu tenda Mina.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Alat Bantu Dengar Murah - Dari Mana Anda Bisa Mendapatkannya?

Meskipun alat bantu dengar tidak dapat memulihkan pendengaran seseorang, alat ini sangat berguna untuk membantu orang tersebut meningkatkan kualitas pendengarannya. Dengan amplifikasi yang benar, seseorang dapat mendengar hal-hal yang mungkin tidak terdengar. Banyak orang yang menderita masalah pendengaran melakukannya dalam diam karena mereka tidak yakin perangkat apa yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka. Seringkali orang tersebut malu dengan kondisinya atau tidak mampu membeli alat bantu dengar yang sesuai. Jadi, jika Anda mengalami masalah pendengaran, berikut adalah beberapa saran tentang bagaimana Anda dapat menemukan alat bantu dengar yang Anda mampu dan yang bergaya dan berkinerja sesuai harapan. Luangkan Waktu Untuk Membandingkan Banyak perusahaan asuransi kesehatan tidak menawarkan pertanggungan untuk biaya pembelian alat bantu dengar. Selain itu ada banyak orang yang tidak diasuransikan yang tidak mampu membeli salah satu dari banyak perangkat 'paling atas' dan

Seragam Menyatukan Kelas dengan Nyaman

Ada pecinta balet di seluruh dunia, dan di setiap generasi baru ada yang merasa tertarik dengan bentuk tarian tradisional ini. Sejauh ini cara terbaik untuk mempelajari segala jenis tarian baru adalah dengan menghadiri pelajaran khusus. Ini harus dijalankan oleh tutor tari profesional, dilatih untuk membantu orang dari semua jenis kepribadian dan tingkat keterampilan untuk mencapai yang terbaik. Guru balet harus memberi semangat, memberikan pujian ketika waktunya tiba dan memiliki cukup waktu untuk memberikan perhatian individu kepada siswa. Untuk alasan ini, kelas yang tampaknya memiliki jumlah siswa per guru yang sangat besar harus dihindari. Dapat dimengerti bahwa orang tua berusaha memberikan pendidikan terbaik untuk anak mereka. Jika mereka mampu, banyak yang memilih untuk mengirim putra dan putri mereka ke sekolah swasta yang membebankan biaya. Yang lain mencoba mendapatkan tempat di sekolah-sekolah dengan reputasi baik melalui ujian dan beasiswa, beberapa bahkan pindah ru